Selasa, 28 Februari 2012

Pelayanan KB


KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
1.      Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
a)     Orang yang tinggal di daerah tersebut
b)     Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati suatu wilayah geografi dan ruang tertentu
2.      Dinamika Kependudukan
Dinamika kependudukan berkaitan dengan proses kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk dalam suatu kehidupan masyarakat. Perubahan pada dinamika kependudukan membawa perubahan pola hidup sosial sehingga mempengaruhi kehidupan masyarakat. Selain itu, perubahan pada dinamika kependudukan juga membentuk, mempercepat, maupun menghambat perubahan unsur lain dalam sistem sosial. Dengan demikian, dinamika kependudukan diartikan sebagai perubahan kependudukan pada suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali
2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
a)     Kelahiran (natalitas)
b)     Kematian (mortalitas)
c)      Migrasi (perpindahan)
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.

Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut :
a.       Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
·         Kawin usia muda
·         Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
·         Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
·         Anak merupakan penentu status social
·         Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki

b.      Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
·         Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
·         Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
·         Semakin banyak wanita karir.

Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR)
·         Angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
·         Angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
·         Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk

c.       Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
·         Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
-          Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
-          Fasilitas kesehatan yang belum memadai
-          Keadaan gizi penduduk yang rendah
-          Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
-          Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
·         Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
-          Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
-          Fasilitas kesehatan yang memadai
-          Meningkatnya keadaan gizi penduduk
-          Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
·         Penggolongan angka kelahiran kasar :
-          angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
-          angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
-          angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

3.      Piramida Penduduk
Komposisi penduduk adalah struktur penduduk yang didasarkan atas kriteria tertentu, Seperti komposisi geografis, biologis dan sosial. Komposisi penduduk geografis didasarkan atas pemilahan karakteristik lokasi seperti penduduk perkotaan dan pedesaan. Komposisi penduduk biologis, misalnya didasarkan atas usia dan jenis kelamin. Komposisi social didasarkan atas atribut social seperti status kawin,tingkat pendidikan dan mata pencaharian


a)        Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
-          Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil
-          Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda seimbang dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia
-          Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang

b)       Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida :
·         Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri
-          Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
-          Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
-          Tingkat kelahiran bayi tinggi
-          Pertumbuhan penduduk tinggi
·         Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri
-          Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
-          Tingkat kelahiran rendah
-          Tingkat kematian rendah
-          Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
·         Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri
-          Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
-          Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
-          Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
-          Pertumbuhan penduduk terus berkurang

4.      Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk,yaitu :
Sebenarnya apa sih yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk itu sendiri? Secara umum ada 3 faktor utama, yaitu :
  1. Kelahiran (Fertilitas)
  2. Kematian (Mortalitas)
  3. Perpindahan (Migrasi)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :
  1. Pengukuran Fertilitas Tahunan
Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :
ü  Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
ü  Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 15-49) pada tahun tertentu
ü  Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
ü  Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu
  1. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : 
ü  Tingkat Fertilitas Total (TFR)
adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan : 
§  tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
§  tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
ü  Gross Reproduction Rates (GRR)
adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya
ü  Net Reproduction Rates (NRR)
adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
  1. Faktor Demografi, antara lain :
    • Struktur umur
    • Struktur perkawinan
    • Umur kawin pertama
    • Paritas
    • Disrupsi perkawinan
    • Proporsi yang kawin
  1. Faktor Non Demografi, antara lain :
    • Keadaan ekonomi penduduk
    • Tingkat pendidikan
    • Perbaikan status perempuan
    • Urbanisasi dan industrialisasi
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
ü  Crude Death Rate (CDR)
Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
ü  Age Specific Death Rate (ASDR)
Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu
ü  Infant Mortality Rate (IMR)
Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
  1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
  2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
  3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan
  4. Perbedaan jenis kelamin
  5. Penduduk dengan perbedaan status kawin
Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
  • Faktor individu
  • Faktor yang terdapat di daerah asal
  • Faktor yang terdapat di daerah tujuan
  • Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
  1. Kekuatan Sentripetal
Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya : 
    • Terikat tanah warisan
    • Menunggu orang tua yang sudah lanjut
    • Kegotong royongan yang baik
    • Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka
2.      Kekuatan Sentrifugal
Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya : 
    1. Terbatasnya pasaran kerja
    2. Terbatasnya fasilitas pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar